Dominasi merupakan terma yang dimiliki oleh beragam entitas dari ranah sosial terendah sampai pada wilayah kekuasaan tertinggi, bahkan dalam ranah oraganisasi global. Dominasi dari ranah terendah sampai tertinggi ini dapat menjelma dalam beragam hal termasuk peran seseorang dalam ranah publik. Problem akan muncul ketika dominasi peranan kaum laki-laki begitu kontras dibandingkan kaum perempuan sebagaimana nampak dalam masyarakat Samin di Blora. Melalui konsep gender kajian ini mencoba untuk membongkar dan mengeksplorasi mitos masyarakat Samin dan komoditi Saminisme di Blora. Kaum perempun Samin hingga kini masih ditempatkan sebagai sub-ordinat laki-laki. komunitas Samin di Desa Kelopo Dhuwur, yang disebut dengan Wong Sikep, Wong Samin dalam tataran tertentu masih menampilkan kuatnya budaya patriarki dalam kehidupan keseharian khususnya persoalan perjodohan dan perkawinan. Kondisi ini akibat dari rendahnya tingkat pendidikan yang memicu lemahnya keterlibatan perempuan Samin di ruang publik. Budaya lokal komunitas ini mengkonstruksikan domestifikasi perempuan. Upaya pemberdayaan perempuan Samin oleh para pemangku kepentingan masih tetap dilakukan melalui dua cara, yakni pembongkaran mitos Samin, dan penghilangan komiditi Saminisme. Keberhasilan dan efek positif dari dua upaya ini telah terbukti, walaupun belum menunjukkan capaian yang ideal. Baca lebih lanjut!