Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji dan menganalisis adaptasi yang dilakukan Pesantren Tremas terhadap tuntutan perubahan kehidupan, mulai dari pergeseran nilai-nilai, politik, ekonomi, bahkan sosial budaya di era globalisasi, serta respons yang dibangun di Pondok Pesantren Tremas, sehingga ia tetap bertahan di tengah himpitan arus perubahan sosial era globalisasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan interaksi simbolik. Fokus penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tremas, di Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan. Key informan sekaligus kiai yang diamati di Pesantren Tremas adalah KH. Fuad Habib dan KH. Luqman Hakim Harist Dimyathi. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam meliputi tiga tahap, yakni: (i) tahap pralapangan; (ii) tahap di lapangan; dan (iii) tahap analisis data. Analisis data melalui intensionalitas; intersubjectivity; refleksi atau intuisi; dan trancendental logic. Hasil penelitian ini adalah:. (1) adaptasi Pondok Tremas dalam mewarnai modernisasi dilakukan dengan dibukanya pendidikan formal mulai dari Taman Kanak-Kanak, MTs, MA Salafiyah hingga community college, dan Ma’had Aly. Eksistensi pendidikan formal di lingkungan Pondok Tremas yang dimulai pada tahun 1952 seolah mempertegas keberpihakan para kiai terhadap modernisasi, sekaligus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat sekitar atas pendidikan formal. Kedua, respons Pondok Pesantren Tremas dalam menghadapi era globalisasi dilakukan dengan pembagian peran dan tanggung jawab, yakni KH. Fuad Habib Dimyathi menjadi penjaga kedalaman Pondok Pesantren Tremas, khususnya urusan domestik, terkait masalah pendidikan dan pengajaran, sedangkan KH. Lukman Hakim bertanggung jawab sebagai jangkar penggerak pelbagai modal yang berada di luar pesantren (networking dan hubungan sosial kemasyarakatan). Sementara itu, keluarga besar pondok bertugas sebagai penjaga keadaban pondok, yakni nilai-nilai kebaikan, tata susila, tradisitradisi, serta budaya pondok yang telah dibangun dan diwariskan. Baca selengkapnya!